Selasa, 13 Juli 2010
di
11.55
|
Manfaat Kurma
Manfaat
Buah Kurma Menurut Sudut Pandang Medis Modern
Kurma berfungsi untuk
menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing
karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak
usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.
Oleh
Abu Zubair Zaki Rakhmawan
Abu Zubair Zaki Rakhmawan
Berikut
ini akan kami paparkan sebagian dari manfaat dan khasiat kurma ditinjau
dari sudut pandang medis modern yang sekaligus menguatkan khabar
Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah tentang khasiat dan
keutamaan kurma.
[1]. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk
menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing
karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak
usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.
Penelitian yang terbaru
menyatakan bahwa buah ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol
laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika
darah dipompa ke pembuluh nadi). Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan Maryam binti Imran untuk memakan buah kurma ketika akan
melahirkan, dikarenakan buah kurma mengenyangkan juga membuat gerakan
kontraksi rahim bertambah teratur, sehingga Maryam dengan mudah
melahirkan anaknya.[1]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya :
Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu
akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan
bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka
katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang
Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun
pada hari ini” [Maryam : 25-26]
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah membawakan
perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : “Tidak ada sesuatu yang
lebih baik bagi perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah”
[2]
Dokter
Muhammad An-Nasimi dalam kitabnya, Ath-Thibb An-Nabawy wal Ilmil Hadits
(II/293-294) mengatakan, “Hikmah dari ayat yang mulia ini secara
kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat
membutuhkan minuman dan makanan yang kaya akan unsur gula, hal ini
karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan
bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama.
Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju
gerak rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika darah
dippompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam
ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk
dicerna dengan cepat oleh tubuh” [3]
Buah kurma matang sangat kaya dengan unsur
Kalsium dan besi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi perempuan yang
sedang hamil dan yang akan melahirkan, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan kepada Maryam Al-Adzra (perawan) untuk memakannya ketika
sedang nifas (setelah melahirkan). Kadar besi dan Kalsium yang dikandung
buah kurma matang sangat mencukupi dan penting sekali dalam proses
pembentukan air susu ibu. Kadar zat besi dan Kalsium yang dikandung buah
kurma dapat menggantikan tenaga ibu yang terkuras saat melahirkan atau
menyusui. Zat besi dan Kalsium merpuakan dua unsur efektif dan penting
bagi pertumbuhan bayi. Alasannya , dua unsur ini merupakan unsur yang
paling berpengaruh dalam pembentukan darah dan tulang sumsum.
[2].
Ruthab (kurma basah) mencegah terjadi pendarahan bagi
perempuan-perempuan ketika melahirkan dan mempercepat proses
pengembalian posisi rahim seperti sedia kala sebelum waktu hamil yang
berikutnya [4]. Hal ini karena dalam kurma segar terkandung hormon yang
menyerupai hormon oxytocine yang dapat membantu proses kalahiran.
Hormon
oxytocine adalah hormon yang salah satu fungsinya membantu ketika wanita
atau pun hewan betina melahirkan dan menyusui.
[3]. Memudahkan persalinan
dan membantu keselamatan sang ibu dan bayinya. [5]
[4]. Buah kurma, baik tamr
maupun ruthab dapat menenangkan sel-sel saraf melalui pengaruhnya
terhadap kelenjar gondok. Oleh karena itu, para dokter menganjurkan
untuk memberikan beberapa buah kurma di pagi hari kepada anak-anak dan
orang yang lanjut usia, agar kondisi kejiwaannya lebih baik.
[5]. Buah
kurma yang direbus dapat memperlancar saluran kencing.
[6]. Buah kurma Ajwah dapat
digunakan sebagai alat ruqyah dan mencegah dari ganguan jin.
[7]. Kurma
sangat dianjurkan sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Ada hal yang
sudah ditetapkan dalam bidang kedokteran bahwa gula dan air merupakan
zat yang pertama kali dibutuhkan orang berpuasa setelah melalui masa
menahan makan dan minum. Berkurangnya glukosa (zat gula) pada tubuh
dapat mengakibatkan penyempitan dada dan gangguan pada tulang-tulang.
Dilain pihak, berkurangnya air dapat melemahkan dan mengurangi daya
tahan tubuh. Hal ini berbeda dengan orang berpuasa yang langsung mengisi
perutnya dengan makanan dan minuman ketika berbuka. Padahal ia
membutuhkan tiga jam atau lebih agar pencernaannya dapat menyerap zat
gula tersebut. Oleh karena itu, orang yang menyantap makanan dan minuman
ketika berbuka puasa tetap dapat merasakan fenomena kelemahan dan
gangguan-ganguan jasmani akibat kekurang zat gula dan air.
[8]. Buah kurma dapat
mencegah stroke
[9]. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral
yang menetralisasi asam, seperti Kalsium dan Potasium. Buah kurma adalah
makanan terbaik untuk menetralisasi zat asam yang ada pada perut karena
meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan
dicerna yang timbul akibat mengkonsumsi protein seperti ikan dan telur.
[10]. Buah
kurma mengandung vitamin A yang baik dimana ia dapat memelihara
kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan
tulang, metabolisme lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit
serta menenangkan sel-sel saraf.
[11] Kurma adalah buah, makanan, obat, minuman
sekaligus gula-gula. [6]
[Disalin dengan sedikit penyesuaian dari buku
Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qur’an Al-Karim, As-Sunnah
Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rahmawan, Pengantar
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah – Bogor,
Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H]
__________
Foote Note
[1]. Perkataan Dokter Muhammad Kamal Abdul Aziz dalam kitabnya Al-Ath’imah Al-Qur’aniyyah. Dicantumkan oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[2]. Tafsir Ibni Katsir (V/168), Tahqiq : Hani Al-Haj, cet. Al-Maktabah At-Tauqifiyah, Mesir.
[3]. Dinukil oleh Syaikh Salim bin Id Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[4]. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[5]. Catatan kaki yang tedapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[6]. Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 292) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H.
__________
Foote Note
[1]. Perkataan Dokter Muhammad Kamal Abdul Aziz dalam kitabnya Al-Ath’imah Al-Qur’aniyyah. Dicantumkan oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[2]. Tafsir Ibni Katsir (V/168), Tahqiq : Hani Al-Haj, cet. Al-Maktabah At-Tauqifiyah, Mesir.
[3]. Dinukil oleh Syaikh Salim bin Id Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[4]. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[5]. Catatan kaki yang tedapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[6]. Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 292) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H.
Sumber :
http://www.almanhaj.or.id/content/2228/slash/0
Manfaat
Kurma Untuk Kesehatan Lanjutan
Bulan puasa adalah bulan
yang penuh barokah. Segala kehangatan dan kesejukan terasa di bulan ini
pula sebagian besar orang mengkonsumsi buah kurma sebagai penghilang
rasa lapar selepas seharian berpuasa. Tetapi di balik rasanya yang manis
itu, tersimpan berbagai manfaat yang berguna untuk kesehatan tubuh.
Bulan
puasa adalah bulan yang penuh barokah. Segala kehangatan dan kesejukan
terasa di bulan ini pula sebagian besar orang mengkonsumsi buah kurma
sebagai penghilang rasa lapar selepas seharian berpuasa. Tetapi di balik
rasanya yang manis itu, tersimpan berbagai manfaat yang berguna untuk
kesehatan tubuh. Lantas apa sajakah manfaat
kurma untuk kesehatan?
Puasa
identik dengan kurma, itu kata sebagaian orang yang menyadari betapa
seringnya mereka melihat orang berjualan kurma di bulan Ramadhan
dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Mereka menganggap dengan kurma
secukupnya, dapat menghilangkan rasa lapar sementara sebelum melakukan
ibadah lanjutan lainnya.
Kurma yang mempunyai nama latin
phoenix dactilifera sudah dikenal sejak zaman paleolitik. Kurma
merupakan sejenis tanaman palma yang banyak ditanam di daerah jazirah
Arab dan sebagian orang menganggap kurma hanya hidup di padang pasir.
Namun di daerah lain yang memiliki tinggal kekeringan cukup tinggi,
kurma dapat pula hidup. Kini, buah yang rasanya manis itu menjadi
komoditas pertanian andalan yang laku keras untuk dijual oleh bangsaa
Arab, Afrika dan bahkan China.
Menurut Prof Dr Ir Ali Khomsan,
MS, kurma memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh.
“Setidaknya gula (glukosa) menjadi komponen utama dengan komposisi yang
mencapai 50 persen dari seluruh kandungan buahnya,” katanya. Guru besar
IPB ini juga mengatakan, kandungannya lebih besar dibandingkan
buah-buahan lainnya yang hanya mencapai 20-30 persen saja.
Pada kurma
yang masih lembek (matang di pohon dan belum dijemur) kandungan gulanya
sekitar 60 persen. Sedangkan kurma yang telah dikeringkan kandungannya
cukup tinggi, sekitar 70 persen. Kandungan gula dalam kurma memiliki
daya serap yang buruk, sekitar 45-50 menit sehingga waktu untuk
pengolahan menjadi nutrisi yang disalurkan ke dalam darah menjadi
lumayan lama.
Buah padang pasir ini juga mengandung berbagai
vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Vitamin A, thiamin, riboflavin, zat
besi, vitamin B berada dalam buah kurma. Riboflavin dan niasin misalnya,
akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara thiamin
membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin
memainkan peranan dalam membentuk dan memelihara kulit yang sehat.
Thiamin pentingn bagi sel-sel saraf, semeentara niasin menjaga fungsi
normal saraf.
Mineral juga sangat banyak ditemukan dalam
kurma. Magnesium dan kalium setidaknya berada dalam jumlah yang cukup
bisa diandalkan untuk membantu kinerja tubuh menjadi lebih baik. “Banyak
juga terkandung serat-serat seperti layaknya buah yang lainnya,” tutur
Prof Ali. Menurut beliau, serat tersebut dapat membuat pencernaan
menjadi baik. Kandungan kurma membuat usus menjasi lunak dan
mengaktifkannya sehingga secara alamiah seseorang secara mudah dapat
buang air besar.
Kurma untuk Kesehatan
Bahan-bahan
alami yang telah disediakan di alam memang memiliki manfaat bagi tubuh.
Begitu pula dengan kurma. Buah yang satu ini juga memiliki khasiat yang
dirasa cukup ampuh untuk membuat tubuh menjadi sehat dan juga mengatasi
permasalahan yang sering timbul dalam dunia kesehatan.
Kandungan
kalium kurma yang tinggi, menurut Prof Ali sangat menguntungkan jantung
dan pembuluh darah. Denyut nadi menjadi semakin teratur dan otot-otot
menjadi kontraksi sehingga membantu menstabilkan tekanan darah. Hanya
saja, kadar kalium yang tinggi tidak diimbangi dengan kadar garam yang
tinggi (natrium). “Sehingga bagi mereka yang memiliki tekanan
darah tinggi (hipertensi) saya kira tidak cocok untuk mengkonsumsi kurma,
apalagi jika mengkonsumsinya secara berlebih,” katanya. Beliau juga
menambahkan kalau kalim itu juga mampu membuat kita terhindar dari kaku
otot.
Potasium
yang tinggi juga ada dalam kurma. Sekedar pengingat saja kalau potasium
mempunyai manfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi bagi mereka
yang bertekanan darah tinggi, membersihkan karbon dioksida dalama darah
serta memicu kerja otot dan simpul saraf.
Zat tannin
yang tinggi pada kurma dapat digunakan sebagai anti diare. Kurma juga
dapatdigunakan sebagai obat flu, radang tenggorokan, mengatasi mabuk
serta meningkatkan trombosit dalam darah bagi mereka yang terkena demam
berdarah. Caranya yaitu dengan memblender 500 gram kurma yang telah
dibuang kulitnya, kemudian campur dengan lima gelas air putih sampai
halus. Hasil dari blenderan tersebut diminum sebanyak satu gelas tiap
satu jam selama sehari.
Mereka yang terkena sakit kepala juga dapat
terobati dengan mengkonsumsi buah kurma. Setelah melakukan penelitian
lebih lanjut, ternyata dalam kurma terdapat zat salisilat (suatu zat
yang lazim dipakai sebagai bahan baku obat sakit kepala, penghilang rasa
skit hingga demam). Tetapi kurma sebaiknya tidak dimakan oleh
mereka yang memiliki penyakit diabetes. Bukannya membaik, kurma
akan membuat kadar gula penderita diabetes yang sudah cukup tinggi
menjadi lebih tinggi. “Saya juga tidak menyarankan itu,” ujar Prof Ali.
Kurma dan
Bulan Puasa
Memakan
kurma saat berbuka adalah sesuatu yang nikmat. Rasa manis kurma mampu
menggantikan tenaga yang hilang saat matahari bepijar. Tetapi yang akan
dimakan itu jumlahnya jangana terlalu banyak karena akan membuat kita
cepat kenyang.”Dalam agama disarankan untuk mengkonsumsi lima buah kurma
dan saya kira itu cukup,” ungkap Prof Ali.
Beliau
menyarankan jumlah yang tidak banyak tersebut karena apabila kita
mengkonsumsinya terlalu banyak, akan menyusahkan kita saat melakukan
ibadah. Selain itu, rasa kenyang yang timbul akan membuat kita tidak
angin mengkonsumsi makanan lainnya (seperti empat sehat lima sempurna)
yang justru kita butuhkan sebagai pengganti ion-ion tubuh yang hilang.
Dalam
beberapa literature, masih terjadi perdebatan mengenai perlu atau
tidaknya kurma dikonsumsi saat sahur. Sebagian mengatakan perlu karena
kandungan serat yang tinggi dalam kurma memang diperlukan saat siang
menjelang. Sedangkan mereka yang beragumen tidak perlu, seperti Prof Ali
mengatakan kalau serat dalam kurma membuat perut cepat sekali kenyang.
Akibatnya mereka yang akan berpuasa tidak ada cadangan tenaga untuk
berpuasa pada siang harinya. (adit/genie/via)
Sumber:
Okezone - Judul Artikel: Kurma Atasi Sakit Kepala
Manfaat
Kurma Untuk Kesehatan
Bulan
puasa adalah bulan yang penuh barokah. Segala kehangatan dan kesejukan
terasa di bulan ini pula sebagian besar orang mengkonsumsi buah kurma
sebagai penghilang rasa lapar selepas seharian berpuasa. Tetapi di balik
rasanya yang manis itu, tersimpan berbagai manfaat yang berguna untuk
kesehatan tubuh. Lantas apa sajakah manfaat kurma untuk kesehatan?Puasa identik dengan kurma, itu kata sebagaian orang yang menyadari betapa seringnya mereka melihat orang berjualan kurma di bulan Ramadhan dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Mereka menganggap dengan kurma secukupnya, dapat menghilangkan rasa lapar sementara sebelum melakukan ibadah lanjutan lainnya.
Kurma yang mempunyai nama latin phoenix dactilifera sudah dikenal sejak zaman paleolitik. Kurma merupakan sejenis tanaman palma yang banyak ditanam di daerah jazirah Arab dan sebagian orang menganggap kurma hanya hidup di padang pasir. Namun di daerah lain yang memiliki tinggal kekeringan cukup tinggi, kurma dapat pula hidup. Kini, buah yang rasanya manis itu menjadi komoditas pertanian andalan yang laku keras untuk dijual oleh bangsaa Arab, Afrika dan bahkan China.
Menurut Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS, kurma memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh. “Setidaknya gula (glukosa) menjadi komponen utama dengan komposisi yang mencapai 50 persen dari seluruh kandungan buahnya,” katanya. Guru besar IPB ini juga mengatakan, kandungannya lebih besar dibandingkan buah-buahan lainnya yang hanya mencapai 20-30 persen saja.
Pada kurma yang masih lembek (matang di pohon dan belum dijemur) kandungan gulanya sekitar 60 persen. Sedangkan kurma yang telah dikeringkan kandungannya cukup tinggi, sekitar 70 persen. Kandungan gula dalam kurma memiliki daya serap yang buruk, sekitar 45-50 menit sehingga waktu untuk pengolahan menjadi nutrisi yang disalurkan ke dalam darah menjadi lumayan lama.
Buah padang pasir ini juga mengandung berbagai vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Vitamin A, thiamin, riboflavin, zat besi, vitamin B berada dalam buah kurma. Riboflavin dan niasin misalnya, akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara thiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam membentuk dan memelihara kulit yang sehat. Thiamin pentingn bagi sel-sel saraf, semeentara niasin menjaga fungsi normal saraf.
Mineral juga sangat banyak ditemukan dalam kurma. Magnesium dan kalium setidaknya berada dalam jumlah yang cukup bisa diandalkan untuk membantu kinerja tubuh menjadi lebih baik. “Banyak juga terkandung serat-serat seperti layaknya buah yang lainnya,” tutur Prof Ali. Menurut beliau, serat tersebut dapat membuat pencernaan menjadi baik. Kandungan kurma membuat usus menjasi lunak dan mengaktifkannya sehingga secara alamiah seseorang secara mudah dapat buang air besar.
Kurma untuk Kesehatan
Bahan-bahan alami yang telah disediakan di alam memang memiliki manfaat bagi tubuh. Begitu pula dengan kurma. Buah yang satu ini juga memiliki khasiat yang dirasa cukup ampuh untuk membuat tubuh menjadi sehat dan juga mengatasi permasalahan yang sering timbul dalam dunia kesehatan.
Kandungan kalium kurma yang tinggi, menurut Prof Ali sangat menguntungkan jantung dan pembuluh darah. Denyut nadi menjadi semakin teratur dan otot-otot menjadi kontraksi sehingga membantu menstabilkan tekanan darah. Hanya saja, kadar kalium yang tinggi tidak diimbangi dengan kadar garam yang tinggi (natrium). “Sehingga bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) saya kira tidak cocok untuk mengkonsumsi kurma, apalagi jika mengkonsumsinya secara berlebih,” katanya. Beliau juga menambahkan kalau kalim itu juga mampu membuat kita terhindar dari kaku otot.
Potasium yang tinggi juga ada dalam kurma. Sekedar pengingat saja kalau potasium mempunyai manfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi bagi mereka yang bertekanan darah tinggi, membersihkan karbon dioksida dalama darah serta memicu kerja otot dan simpul saraf.
Zat tannin yang tinggi pada kurma dapat digunakan sebagai anti diare. Kurma juga dapatdigunakan sebagai obat flu, radang tenggorokan, mengatasi mabuk serta meningkatkan trombosit dalam darah bagi mereka yang terkena demam berdarah. Caranya yaitu dengan memblender 500 gram kurma yang telah dibuang kulitnya, kemudian campur dengan lima gelas air putih sampai halus. Hasil dari blenderan tersebut diminum sebanyak satu gelas tiap satu jam selama sehari.
Mereka yang terkena sakit kepala juga dapat terobati dengan mengkonsumsi buah kurma. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata dalam kurma terdapat zat salisilat (suatu zat yang lazim dipakai sebagai bahan baku obat sakit kepala, penghilang rasa skit hingga demam). Tetapi kurma sebaiknya tidak dimakan oleh mereka yang memiliki penyakit diabetes. Bukannya membaik, kurma akan membuat kadar gula penderita diabetes yang sudah cukup tinggi menjadi lebih tinggi. “Saya juga tidak menyarankan itu,” ujar Prof Ali.
Kurma dan Bulan Puasa
Memakan kurma saat berbuka adalah sesuatu yang nikmat. Rasa manis kurma mampu menggantikan tenaga yang hilang saat matahari bepijar. Tetapi yang akan dimakan itu jumlahnya jangana terlalu banyak karena akan membuat kita cepat kenyang.”Dalam agama disarankan untuk mengkonsumsi lima buah kurma dan saya kira itu cukup,” ungkap Prof Ali.
Beliau menyarankan jumlah yang tidak banyak tersebut karena apabila kita mengkonsumsinya terlalu banyak, akan menyusahkan kita saat melakukan ibadah. Selain itu, rasa kenyang yang timbul akan membuat kita tidak angin mengkonsumsi makanan lainnya (seperti empat sehat lima sempurna) yang justru kita butuhkan sebagai pengganti ion-ion tubuh yang hilang.
Dalam beberapa literature, masih terjadi perdebatan mengenai perlu atau tidaknya kurma dikonsumsi saat sahur. Sebagian mengatakan perlu karena kandungan serat yang tinggi dalam kurma memang diperlukan saat siang menjelang. Sedangkan mereka yang beragumen tidak perlu, seperti Prof Ali mengatakan kalau serat dalam kurma membuat perut cepat sekali kenyang. Akibatnya mereka yang akan berpuasa tidak ada cadangan tenaga untuk berpuasa pada siang harinya.
Diposting oleh
ARIP PRASETYO OK
Label:
MAKANAN DAN KESEHATAN
0 komentar :
Posting Komentar