Rabu, 07 Juli 2010
di
13.32
|
Kompas.com - Meski tidak bisa dikategorikan sebagai makanan sehat,
manisnya permen sangat disukai anak-anak. Banyak orangtua yang melarang
anaknya makan permen karena lebih banyak sisi buruk permen dibanding
manfaatnya.
Apa saja segi buruk permen? Pertama, kandungan
vitamin dalam permen sangat sedikit, nyaris tidak ada. Begitu pun juga
dengan kandungan serat. Permen juga menyebabkan batuk, bikin gemuk,
menimbulkan sakit gigi, menghilangkan nafsu makan, hingga membuat anak
jadi hiperaktif.
Riset terbaru bahkan menyebutkan anak yang
terbiasa makan permen sejak kecil, saat dewasanya cenderung memiliki
perilaku kriminal. Para peneliti dari Universitas Cardiff, Wales,
Inggris, yang melakukan riset ini mengamati data 17.415 anak yang lahir
pada bulan April 1970 di Inggris.
Data yang diambil dari British
Cohort Study itu secara rinci menyebutkan informasi kesehatan dan gaya
hidup anak-anak tersebut pada periode tertentu, misalnya saat usia 5,
10, dan dewasa.
Di usia 34 tahun para responden diwawancara
apakah mereka pernah melakukan tindakan kriminal. Hasilnya, 69 persen
yang pernah melakukan tindakan kekerasan atau kriminal ternyata memiliki
riwayat hobi makan permen di usia 10 tahun, dibandingkan dengan 42
persen yang tidak punya catatan kriminal.
Jadi, perlukah orangtua
mengibarkan "bendera perang" pada permen? Tidak sepenuhnya demikian,
kata Simon Moore, dosen senior dalam studi Violence and Society Research
Group, Universitas Cardiff.
Moore berpendapat, kaitan antara
permen dan tindakan kekerasan yang dilakukan anak terjadi karena
pemberian permen atau makanan manis lain pada anak setiap harinya,
membuat anak tak bisa belajar untuk menunda keinginannya. Akibatnya,
anak jadi mudah bertindak impulsif.
Beberapa ahli tidak
sependapat dengan teori Moore. Menurut Melinda Johnson, juru bicara the
American Dietetic Association, mengatakan, kaitan antara permen dan
perilaku kriminal mungkin lebih disebabkan oleh gaya hidup dan pola asuh
orangtua.
"Besar kemungkinan anak-anak itu mendapatkan pola asuh
yang keras dari orangtuanya di rumah. Mungkin anak-anak itu makan
permen sebagai "obat" untuk mengatasi kesedihannya," kata Johnson.
Jadi,
orangtua tak perlu takut memberikan permen pada anaknya selama tidak
berlebihan. Selain itu, pastikan permen yang diberikan terbuat dari
bahan yang sehat, tidak mengandung pewarna buatan atau formalin.
Strategi Agar Anak Terbiasa Makan Makanan Sehat
Adalah lebih mudah untuk menciptakan daripada mengubah sebuah kebiasaan.
Mungkin ungkapan ini sangat pas bila diterapkan dalam hal mengajarkan
pola makan yang benar pada anak.
Bagi para orang tua muda yang
akan memiliki anak, Anda bisa mengajarkan dan mengenalkan pola makan
sehat dan benar pada anak-anak sejak mereka masih kecil. Jika sejak dini
anak terbiasa mengonsumsi makanan sehat, maka lidahnya akan peka
terhadap makanan tersebut. Lidahnya secara otomatis akan terlatih untuk
menolak makanan yang tidak sehat.
Jika sejak kecil buah hati Anda
sudah mengenal makanan yang kurang sehat, seperti junk food, snack MSG,
atau minuman berkarbonasi, tak heran jika ia agak sulit untuk mau
mengkonsumsi makanan sehat. Sayuran, buah-buahan, atau makanan sehat
lainnya agak sulit untuk dikonsumsi anak-anak. Namun, jika tak
dibiasakan, lama-kelamaan si kecil bisa menderita obesitas. Berikut
adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk membujuk anak untuk
mengkonsumsi makanan sehat.
1. Persediaan di lemari
Persediaan yang Anda
miliki di lemari penyimpanan makanan akan memengaruhi pola makan si
kecil. Hindari camilan tinggi lemak, asin, dan manis dari daftar
belanjaan Anda. Alih-alih, pilih makanan seperti buah-buahan dan sayuran
untuk disimpan. Khususnya makanan yang mudah dibawa dan dimakan,
seperti apel, pisang, dan wortel kecil. Makanan lain yang sehat, seperti
yogurt tanpa lemak, selai kacang alami, biskuit whole-grain, dan susu
rendah lemak.
2. Ajak seisi keluarga untuk
berpartisipasi
Ajak agar si kecil berpartisipasi dalam
mengambil barang belanjaan. Misal, dengan memberikan masing-masing
daftar belanjaan makanan sehat yang memang akan Anda beli. Anak tak
boleh memasukkan makanan yang tak tercantum di daftar ke dalam kereta
belanja. Mereka akan terbiasa terekspos dengan makanan sehat dengan
sendirinya.
3. Asupan kalsium
Anak-anak
butuh kalsium, apalagi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Anda harus
lebih cerdas dalam menjalankan taktik. Misalnya, tambahkan keju rendah
lemak tinggi kalsium ke dalam omelet sarapannya, atau lelehan keju
tinggi kalsium di atas rotinya. Pandai-pandai untuk berkreasi agar
kebutuhan vitamin si kecil terpenuhi dan sehat.
4.
Celup-celup
Celup-celup sayuran dan buah bikin acara makan
jadi lebih menyenangkan. Coba hidangkan potongan buah apel beserta
yogurt vanila rendah lemak. Agar si kecil juga mengenal, bahwa makanan
sehat pun enak rasanya. Plus, supaya ia tak lagi takut untuk mencoba
makanan selain makanan yang biasa ia makan di meja makan atau di kantin.
5. Jadi panutan
Jadilah panutan dan ajari
anak-anak untuk menyeimbangkan pilihan ketika sedang makan di luar.
Tambahkan salad hijau dalam pesanan dan pesan saus yang rendah lemak.
Pilih mustar ketimbang mayones pada olesan sandwich. Pilih makanan yang
dikukus ketimbang gorengan.
6. Perbanyak serat
Ketika anak-anak sudah mengenal makanan junk food yang asin dan banyak
lemak, sulit untuk membuat mereka menyukai makanan yang kaya serat.
Padahal, serat ketika dikombinasikan dengan air yang banyak bisa
mencegah konstipasi. Makanan berserat yang amat baik memiliki 5 gram
atau lebih serat per saji. Sementara makanan yang dinilai cukup baik
memiliki sajian antara 2,5 hingga 4,9 gram per saji. Beberapa makanan
yang memiliki kandungan serat baik, antara lain, kentang manis panggang
dimakan dengan kulit yang sudah dibersihkan, dan keripik gandum (flake).
7. Sajikan porsi kecil
Untuk memastikan bahwa
si kecil tidak makan terlalu banyak, pastikan ia hanya mendapatkan
makanan dengan sajian yang secukupnya. Cegah agar si kecil tidak
mengkonsumsi terlalu banyak camilan, pisahkan camilan untuknya dalam
porsi kecil. Misal, siapkan 1 tempat makan khusus untuknya yang berisi
camilan yang boleh ia makan. Ini berguna untuk menghindarkannya
mengkonsumsi makanan berlebihan, sekaligus mengontrolnya mengambil
makanan di luar porsinya.
8. Tambahkan makanan sehat
Jangan lupa untuk menghidangkan buah-buahan di rumah. Selain rendah
kalori, buah juga kaya vitamin dan mineral. Mengkonsumsi buah sebelum
makan bisa mengenyangkan sebelum makan besar. Hasilnya, perut terasa
lebih penuh sebelum makan, sehingga bisa mengurangi masuknya kalori.
9. Ukur-ukur
Ajari anak Anda berapa banyak
porsi yang masuk akal. Contoh, sajian nasi yang cukup kira-kira sebesar
sendok scoop es krim. Untuk membuat si kecil terbiasa melihat
perkiraannya, biarkan si kecil mengambil nasi dengan scoop es krim dari
mangkuk nasi untuk makan malam nanti. Ukuran makan daging yang cukup
untuk anak-anak sekitar sebesar tumpukan kartu remi. Jadi, bawa
perbandingannya saat akan makan nanti.
Namun, bagi Anda yang
sudah terlanjur membiarkan anak makan makanan tak sehat, maka Anda masih
bisa mengajarkan yang baik mulai dari sekarang. Bukankah tidak ada kata
terlambat untuk memulai sesuatu yang baru? Bagaimana caranya?
Jadilah teladan lebih dulu. Teladan berbicara lebih keras daripada
kata-kata Anda. Jika Anda menyarankan mereka agar menjauhi permen, maka
jangan makan permen di depan mereka. Jika Anda ingin anak makan sayur,
maka Anda juga harus makan sayur.
Tetapkan aturan pola makan.
Jika anak mengeluh merasa kenyang saat jam makan siang atau makan malam
tiba, maka bisa jadi pola makan mereka kurang tepat. Bisa jadi anak
merasa kenyang akibat cemilan yang mereka makan pada pertengahan hari
atau sore. Untuk mengatasinya, maka sejak dini Anda perlu menetapkan
aturan, misalnya anak tidak boleh makan/nyemil selama tiga jam sebelum
makan siang atau malam.
Bila anak merasa lapar pada jam-jam
tersebut, maka berikan buah atau sebotol kecil yogurt. Selain air putih,
hindari memberi minuman manis-manis pada jam-jam tersebut. Jika anak
terbiasa 'lapar' menjelang jam makan tiba, maka akan lebih mudah bagi
mereka untuk makan masakan yang disediakan.
Disiplin diri dan
anak untuk tidak membeli makanan yang kurang sehat, seperti makanan
berpengawet, makanan manis-manis, atau yang mengandung garam tinggi,
hingga softdrink. Sebaliknya, selalu sediakan snack sehat di rumah,
misalnya seperti salad atau buah-buahan, dan beritahu anak bahwa
kapanpun mereka merasa lapar, mereka boleh mengudap penganan sehat
tersebut.
Sediakan satu hingga tiga ragam lauk untuk seluruh
keluarga. Biasakan agar keluarga dan anak-anak tidak cerewet tentang
menu makanan. Ada baiknya Anda hanya menyediakan satu-dua menu lauk, dan
bukannya memenuhi permintaan dari tiap anggota keluarga. Dengan begitu
anak tidak akan terbiasa memilih-milih makanan.
Meski Anda
sangat ingin anak memahami bahwa tujuan Anda baik, namun ini tak berarti
Anda boleh memaksa anak untuk menuruti mau Anda, termasuk dalam hal
makanan. Bila ada makanan asing yang belum pernah mereka coba, maka Anda
bisa mendorong mereka untuk mencicipi sedikit dulu, namun tanpa
paksaan. Sebab paksaan hanya akan membuat anak merasa tertekan dan
marah, sehingga suasana makan jadi tidak asyik lagi bagi mereka. Ini
hanya akan membuat mereka susah untuk membuka diri pada menu baru.
Anda juga tidak perlu menyuap atau menawarkan hadiah pada anak, namun
jelaskan pada mereka manfaat baik apa yang ada dalam makanan 'asing'
tersebut. Cara ini lebih baik dan membangun. Selain itu, tak cukup hanya
sekali dalam mengajari anak untuk membiasakan diri melakukan hal baik.
Hal ini harus diulang berulang kali hingga menjadi kebiasaan.
Jadi, selalu kenalkan makanan baru tersebut berulang kali. Tetaplah
sabar meski anak menolaknya. Lama kelamaan anak akan menyukainya karena
mereka terbiasa memakannya.
Jika anak menolak untuk makan
dengan alasan "Aku tidak lapar, ma", maka jangan marahi mereka. Simpan
hidangan yang ada untuk nanti. Jika anak kemudian merasa lapar dan ingin
makanan yang lain, seperti dessert puding atau es krim misalnya, maka
tegaskan pada mereka bahwa mereka baru boleh makan setelah makan menu
utama. Makan pagi, siang, dan malam perlu dilakukan pada waktu dan
tempat yang sama setiap hari. Ini akan membentuk anak agar terbiasa
makan teratur dan makan di meja makan, bukan di kamar atau lainnya.
Saat berbelanja, Anda bisa mengajak mereka untuk ikut memilih buah dan
sayuran. Jika mereka dilibatkan maka ini akan membuat mereka terdorong
untuk makan hasil belanjaan mereka. Berbelanja di pasar organik atau
tempat yang tidak menyediakan junk food merupakan pilihan terbaik agar
anak tidak tergoda dengan makanan tak sehat.
Demikian juga
dengan saat memasak, ajaklah anak-anak untuk membantu. Momen ini bisa
menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan dan mereka juga bisa
mendapat kesempatan untuk belajar dan berkreasi. Jika Anda mengolah
sebuah bahan, maka Anda bisa menjelaskan pada mereka kandungan nutrisi
yang ada di dalamnya. Dengan demikian mereka tahu mengapa mereka harus
mengonsumsi makanan tersebut.
Meski ingin anak hidup sehat,
namun tak menutup kemungkinan jika suatu saat anak ingin makan sesuatu
yang berbau junk. Untuk hal ini, maka Anda bisa mengizinkannya makan
sesekali saja. Namun, selalu ingatkan bahwa makanan-makanan tersebut
tetap bukan pilihan utama karena tidak sehat.
Lalu, makanan apa
sajakah yang dianjurkan untuk dikenalkan pada anak sejak dini? Tak lain
dan tak bukan adalah makanan empat sehat lima sempurna. Sedangkan
makanan yang bagaimana yang sebaiknya tidak dibiasakan untuk menjadi
bagian harian anak-anak, selain beberapa yang disebutkan di atas?
Permen
Beberapa orang tua melarang anaknya makan
permen sejak mereka masih kecil. Jika boleh pun, permen menjadi kudapan
yang mewah dan langka bagi anak-anak tersebut. Hasilnya, tentu anak yang
jarang makan permen memiliki tingkat kesehatan gigi dan gula darah yang
lebih sehat daripada anak yang hobi mengulum permen.
Softdrink
Saat bernafas, tubuh kita menghirup O2 dan mengeluarkan CO2. Jadi, CO2
merupakan zat yang seharusnya dibuang dari dalam tubuh karena tidak
memiliki fungsi baik apapun bagi tubuh. Namun, dengan mengonsumsi
softdrink, maka itu berarti Anda telah membiarkan diri (atau anak Anda)
memasukkan gas CO2 yang menjadi kandungan utama dari minuman tersebut.
Berbagai makanan siap saji dan camilan tidak bergizi menyerbu para
konsumen. Dari mulai ma-kanan manis yang merusak gigi, camilan gurih
yang mengandung MSG, junk food tinggi karbohidrat dan lemak, sampai
minuman soda yang kurang baik untuk kese-hatan, semua itu kini tersedia
di mana-mana dan bisa langsung di-santap. Tak heran anak-anak jaman
sekarang kurang menyukai makanan sehat.
Makanan yang sehat
adalah makanan yang memberi gizi dan nutrisi yang baik untuk tubuh,
seperti sayuran, buah, umbi-umbian, kacang-kacangan, ikan, atau makanan
tinggi protein se-perti kedelai. Ayo kita ajak anak-anak kita makan
makanan yang sehat.
Ini sedikit tips agar Anda mudah
melakukannya:
Biarkan anak memilih
Cara
pertama yang dapat Anda lakukan adalah menyediakan dua pilihan makanan
yang keduanya adalah makanan sehat dan membiarkan si anak memilih.
Katakan, "Kamu mau sup kacang merah atau salad buah?" atau "Kentang
tumbuk atau brokoli keju?" atau "Bubur gandum atau sandwich isi telur
dan sayur?" Ketika anak memilih, ia akan merasa senang karena dipercaya
membuat pilihan, sehingga ia akan konsekuen menjalankan pi-lihannya
tersebut yakni menghabiskan makanannya.
Ajak anak
memasak menu masakan sehat mereka
Sekali-kali minta anak
Anda me-milih sendiri makanan sehat yang ia inginkan, lalu ajak anak ke
pa-sar atau supermarket untuk mem-beli bahan-bahan yang diperlukan untuk
memasak menu pilihan si anak. Biarkan si anak memahami bahwa untuk
membuat makanan itu diperlukan beberapa macam bumbu dan bahan makanan.
Di rumah, ajak mereka memasak bersama-sama. Ditanggung mereka akan
bersemangat untuk menghabiskan makanan sehat yang dimasak dengan bantuan
mereka itu.
Tawarkan sayuran
Saat makan
malam, ketika banyak anak kecil merasa lelah, rewel, dan lapar, berikan
mereka semangkuk sayuran, misalnya sayur bayam atau sayuran apapun yang
Anda masak, sementara Anda menyiapkan menu yang lain. Karena lapar,
kemungkinan besar mereka akan menghabiskannya. Setelah itu barulah Anda
hidang-kan makanan utama dengan lauk-pauk lain, tetapi tetap tawar-kan
apakah ia mau makan sayur lagi bersamanya. Kemudian berikan ia sepotong
buah untuk pencuci mulut. Anak Anda pun makan setumpuk makanan sehat
dalam satu kali waktu makan.
Perkenalkan sayuran pada
mereka sejak dini
Ketika mereka masih bayi, perkenalkan
dengan sayuran yang diblender. Lalu setelah mereka mulai dapat mengigit,
potong kecil-kecil sayuran, cuci atau rebus sebentar, lalu berikan pada
mereka. Contohnya, balita berumur satu setengah tahun sudah bisa
mengudap wortel segar dan bahkan menyukainya. Selain sayuran,
buah-buahan tentu saja dapat menjadi selingan yang baik.
Snack
sehat
Jangan biasakan Anak mengudap camilan yang tidak
bergizi dan merusak kesehatan. Ketika ia ingin camilan di sore hari,
berikan snack yang sehat, seperti sepotong pisang, semangkuk bubur ketan
hitam, agar-agar berserat tinggi, segelas yoghurt, atau es buah buatan
sendiri. Sediakan juga sepiring buah-buahan yang sudah dipotong di dalam
lemari es, sehingga anak-anak bisa langsung memakannya tanpa perlu
repot mengupas kegiatan yang biasanya membuat mereka malas makan buah.
Minta anak mencoba
Setiap kali anak
diperkenalkan pada makanan baru terutama sayuran yang belum pernah
mereka coba mereka butuh mencicipi kira-kira selusin kali sampai mereka
akhirnya memutuskan untuk menyukainya atau tidak. Hal ini disebabkan
anak-anak butuh waktu untuk menyesuaikan diri pada rasa dan tekstur
makanan tersebut. Untuk memperkenalkan anak pada makanan sehat baru,
beri mereka satu suapan saja saat mereka telah menyelesaikan makanan
mereka. Sambil melakukannya, katakan bahwa Anda ingin mereka mencoba
makanan baru ini, dan ini yang terakhir untuk sesi makan itu. Lakukan
hal itu setiap Anda memasak makanan itu. Setelah beberapa kali mencoba,
anak akan memutuskan apakah ia menyukainya atau tidak. Jika tidak,
hentikan dan mulailah dengan makanan baru yang lain lagi
Mengajarkan Pola Makan Sehat ada Anak Sejak Dini
Metrotvnews.com: Adalah lebih mudah untuk menciptakan
daripada mengubah sebuah kebiasaan. Mungkin ungkapan ini sangat pas bila
diterapkan dalam hal mengajarkan pola makan yang benar pada anak.
Bagi para orang tua muda yang akan memiliki anak, Anda bisa mengajarkan
dan mengenalkan pola makan sehat dan benar pada anak-anak sejak mereka
masih kecil. Jika sejak dini anak terbiasa mengonsumsi makanan sehat,
maka lidahnya akan peka terhadap makanan tersebut. Lidahnya secara
otomatis akan terlatih untuk menolak makanan yang tidak sehat.
Namun, bagi Anda yang sudah terlanjur membiarkan anak makan makanan tak
sehat, maka Anda masih bisa mengajarkan yang baik mulai dari sekarang.
Bukankah tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baru?
Bagaimana caranya?
Jadilah teladan lebih dulu. Teladan berbicara lebih keras daripada
kata-kata Anda. Jika Anda menyarankan mereka agar menjauhi permen, maka
jangan makan permen di depan mereka. Jika Anda ingin anak makan sayur,
maka Anda juga harus makan sayur.
Tetapkan aturan pola makan. Jika anak mengeluh merasa kenyang saat jam
makan siang atau makan malam tiba, maka bisa jadi pola makan mereka
kurang tepat. Bisa jadi anak merasa kenyang akibat cemilan yang mereka
makan pada pertengahan hari atau sore. Untuk mengatasinya, maka sejak
dini Anda perlu menetapkan aturan, misalnya anak tidak boleh
makan/nyemil selama tiga jam sebelum makan siang atau malam.
Bila anak merasa lapar pada jam-jam tersebut, maka berikan buah atau
sebotol kecil yogurt. Selain air putih, hindari memberi minuman
manis-manis pada jam-jam tersebut. Jika anak terbiasa 'lapar' menjelang
jam makan tiba, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk makan masakan
yang disediakan.
Disiplin diri dan anak untuk tidak membeli makanan yang kurang sehat,
seperti makanan berpengawet, makanan manis-manis, atau yang mengandung
garam tinggi, hingga softdrink. Sebaliknya, selalu sediakan snack sehat
di rumah, misalnya seperti salad atau buah-buahan, dan beritahu anak
bahwa kapanpun mereka merasa lapar, mereka boleh mengudap penganan sehat
tersebut.
Sediakan satu hingga tiga ragam lauk untuk seluruh keluarga. Biasakan
agar keluarga dan anak-anak tidak cerewet tentang menu makanan. Ada
baiknya Anda hanya menyediakan satu-dua menu lauk, dan bukannya memenuhi
permintaan dari tiap anggota keluarga. Dengan begitu anak tidak akan
terbiasa memilih-milih makanan.
Meski Anda sangat ingin anak memahami bahwa tujuan Anda baik, namun ini
tak berarti Anda boleh memaksa anak untuk menuruti mau Anda, termasuk
dalam hal makanan. Bila ada makanan asing yang belum pernah mereka coba,
maka Anda bisa mendorong mereka untuk mencicipi sedikit dulu, namun
tanpa paksaan. Sebab paksaan hanya akan membuat anak merasa tertekan dan
marah, sehingga suasana makan jadi tidak asyik lagi bagi mereka. Ini
hanya akan membuat mereka susah untuk membuka diri pada menu baru.
Anda juga tidak perlu menyuap atau menawarkan hadiah pada anak, namun
jelaskan pada mereka manfaat baik apa yang ada dalam makanan 'asing'
tersebut. Cara ini lebih baik dan membangun. Selain itu, tak cukup hanya
sekali dalam mengajari anak untuk membiasakan diri melakukan hal baik.
Hal ini harus diulang berulang kali hingga menjadi kebiasaan.
Jadi, selalu kenalkan makanan baru tersebut berulang kali. Tetaplah
sabar meski anak menolaknya. Lama kelamaan anak akan menyukainya karena
mereka terbiasa memakannya.
Jika anak menolak untuk makan dengan alasan "Aku tidak lapar, ma", maka
jangan marahi mereka. Simpan hidangan yang ada untuk nanti. Jika anak
kemudian merasa lapar dan ingin makanan yang lain, seperti dessert
puding atau es krim misalnya, maka tegaskan pada mereka bahwa mereka
baru boleh makan setelah makan menu utama. Makan pagi, siang, dan malam
perlu dilakukan pada waktu dan tempat yang sama setiap hari. Ini akan
membentuk anak agar terbiasa makan teratur dan makan di meja makan,
bukan di kamar atau lainnya.
Saat berbelanja, Anda bisa mengajak mereka untuk ikut memilih buah dan
sayuran. Jika mereka dilibatkan maka ini akan membuat mereka terdorong
untuk makan hasil belanjaan mereka. Berbelanja di pasar organik atau
tempat yang tidak menyediakan junk food merupakan pilihan terbaik agar
anak tidak tergoda dengan makanan tak sehat.
Demikian juga dengan saat memasak, ajaklah anak-anak untuk membantu.
Momen ini bisa menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan dan mereka
juga bisa mendapat kesempatan untuk belajar dan berkreasi. Jika Anda
mengolah sebuah bahan, maka Anda bisa menjelaskan pada mereka kandungan
nutrisi yang ada di dalamnya. Dengan demikian mereka tahu mengapa mereka
harus mengonsumsi makanan tersebut.
Meski ingin anak hidup sehat, namun tak menutup kemungkinan jika suatu
saat anak ingin makan sesuatu yang berbau junk. Untuk hal ini, maka Anda
bisa mengizinkannya makan sesekali saja. Namun, selalu ingatkan bahwa
makanan-makanan tersebut tetap bukan pilihan utama karena tidak sehat.
Lalu, makanan apa sajakah yang dianjurkan untuk dikenalkan pada anak
sejak dini? Tak lain dan tak bukan adalah makanan empat sehat lima
sempurna. Sedangkan makanan yang bagaimana yang sebaiknya tidak
dibiasakan untuk menjadi bagian harian anak-anak, selain beberapa yang
disebutkan di atas?
Permen
Beberapa orang tua melarang anaknya makan permen sejak mereka masih
kecil. Jika boleh pun, permen menjadi kudapan yang mewah dan langka bagi
anak-anak tersebut. Hasilnya, tentu anak yang jarang makan permen
memiliki tingkat kesehatan gigi dan gula darah yang lebih sehat daripada
anak yang hobi mengulum permen.
Softdrink
Saat bernafas, tubuh kita menghirup O2 dan mengeluarkan CO2. Jadi, CO2
merupakan zat yang seharusnya dibuang dari dalam tubuh karena tidak
memiliki fungsi baik apapun bagi tubuh. Namun, dengan mengonsumsi
softdrink, maka itu berarti Anda telah membiarkan diri (atau anak Anda)
memasukkan gas CO2 yang menjadi kandungan utama dari minuman tersebut.
(kpl/DOR)
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Dosen tetap jurusan Teknologi
Industri Pertanian, Institut Teknologi Indonesia. Jalan Raya Puspiptek
Serpong. Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI)
Cabang Jakarta. Disiarkan di D-Radio dengan Frekuensi 103,4 FM, dalam
acara Bogasari On Air, Rabu 1 Februan 2006 Jam 9.00-10.30
Permen adalah makanan kecil yang sangat digemari oleh anak anak dan
biasanya rasanya manis dengan cara diemut atau diisap untuk
mengkonsumsinya. Manis ini disebabkan oleh adanya zat gula yang terdapat
didalam permen.Banyak sekali jenis jenis permen yang beredar di pasaran
mulai yang mencantumkan diri tanpa gula sampai yang lengkap dengan
gula. Tapi nampaknya yang paling banyak beredar adalah yang berkomposisi
zat gula karena biasanya rasa manis itulah yang menjadi ciri utama
permen yang disukai oleh anak anak.Disamping itu permen bentuknya kecil
kecil untiik sekali diisap atau diemut oleh anak anak berarti relatif
lama ada dalam rongga mulut. Jika permen dikonsumsi saat saat senggang
setelah kita makan pagi ataupun makan siang tidak menjadi masalah karena
kebutuhan zat gizi kita telah terpeniihi pada saat sarapan atau saat
makan siang, namun ada kalanya permen dikonsumsi saat mendekati jadwal
makan hal ini kurang bijak diberikan pada anak anak kenapa demikian.
Jika mendekati jadwal makan siang atau makan malam akan mengganggu
selera makan anak atau bahkan anak merasa perutnya sudah terisi dengan
makanan walaupun sebenamya yang dikonsumsinya adalah permen.Anak anak
merasakan demikian karena gula yang ada dalam pcrmen merangsang atau
mcmberikan rangsangan pada tubuh untuk merasa sudah ada asupan kalori.
Komponen zat gizi apakah yang tetdapat dalam permen sebenamya.
Permen sangat miskin akan zat gizi karena kandungan utamanya adalah
hanya gula saja . Komposisi pcrmen rata rata sebagai bcrikut: Glukosa,
sukrosa, sedikit asam asatn organik yang menjadikan ciri khas permen
tersebut misalnya rasa apel, rasa jetuk, rasa strawberry, rasa manggo
atau rasa buah yang lain flavour, zat pewama makanan. Jika ada perrnen
yang mengantlung lemak dan protein atau vitamin sangat jarang jenisnya
dan jika ada kompoisisnya sangat rendah yang utama tentu saja adalah
glukosa dan sukrosa. Produk permen selalu tersusun atas sukrosa ini
sebagai sumber rasa manis sebagian bcsar permen rasanya manis, sedangkan
glukosa ditambahkan dalam permen tujuannnya ada dua hal yaitu
memperbaiki tekstur permen supoya lebib bains lidak kasar, dan juga
memperbaiki mouth Keling nya tastenya pcrmen saat dalam rongga mulut
akan meleleh dengan lembut itu fungsi dari glukosa. Sedangkan komponen
lainnya terutama flavour atau zat aroma berbagai macam buah membcrikan
sensasi seolah olah kita mengkonsumsi buah tersebut misalnya ada rasa
strawberry, rasberry, apcl , mangga sirsak, jeruk, nanas dan lain lain.
Inilah yang menjadi pilihan dari konsumen.
Untuk menarik lagi ditambah dengan zat wama pangan yang memang diizinkan
oleh WHO ada warna kuning misalnya tartazin, chinolinyellow,
yelloworange, Merah (karmin, amaranth, erythrosin, dll) warna biru,
warna hijau sebenamya dapat diisolasi dari Idilorofil tapi zat wama
hijau yang sifatnya sintetik lebih murah maka banyak orang masih pakai
yang sintetik.Warna coklaf biasanya disebut sebagai wama gula merah
banyak digunakan untuk minuman atau permen yang warnanya kccoklatan tapi
tidak mengandung rasa coklat dan juga hitam. Pcnambahan asam asam
organik seperti asam malat, asam sitrat, atau asam latnnya untuk
mengintensifkan rasa flavour yang ditambahkan.Dengan demikian komponen
gizi yang ada pada permen praktis hanya gula saja sehingga disebut
sebagai produk yang miskin zat gizi.
Akibat mengkonsumsi permen yang berlebihan, jika sudah terlalu sering
meiigkonsumsi permen sehingga anak terbiasa atau selalu berkecenderungan
rutin mengkonsumsi maka bahaya carries dibalik itu harus diwaspadai,
Umumnya mengkonsumi permen kan tidak sebentar dalam rongga mulut pasri
diemut atau diisap pelan pelan. Ditambah lagi jiga sehabis mengkonsumsi
permen tidak diikuti dengan sikat gigi atau membersihkan rongga mulut
maka mudah timbulnya sakit gigi bukan hal yang aneh. Disamping itu jika
permen diberikan pada saat menjelang makan siang atau makan malam maka
akan mengaggu sclent makan anak. Ibu yang bijak tentu akati mcmberi
permen pada saat santai atau saat sesudah makan siang atau makan pagi
tapi jauh waktu sebelurn jadwal makan.Juga dipilih jenis permen yang
jclas komponen zat gizi yang tertera dalam kemasannya. Jika memungkinkan
pilihlah jenis permen yang relatif lengkap komponen zat gizinya agar
jika anak mengkonsumsi tidak hanya gula yang diperoleh tetapi juga
komponen zat gizi lainnya.
Diposting oleh
ARIP PRASETYO OK
Label:
MAKANAN DAN KESEHATAN
0 komentar :
Posting Komentar