Apa Penyebab Gigi Anak Rusak?
Perawatan gigi sedini mungkin adalah hal yang perlu dilakukan oleh orang tua. Hal ini untuk mencegah kerusakan gigi yang sering terjadi pada anak-anak. Memperkenalkan dokter gigi kepada Si Kecil sejak dini dapat membantu mengatasi masalah yang sering timbul seputar giginya. Bila gigi Si Kecil sudah terawat dengan baik, maka gigi akan terlihat sehat dan bebas masalah ketika dewasa.
PENYEBAB GIGI RUSAK
Kerusakan gigi terjadi akibat perawatan yang tidak tepat. Gigi yang tidak dibersihkan, lama-lama akan ditutupi lapisan yang disebut plak. Kondisi ini bisa diperparah jika Si Kecil sering mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung. Sebab, bakteri yang terdapat pada plak akan bereaksi dengan gula dan tepung, kemudian akan menghasilkan asam yang dapat merusak lapisan pelindung gigi, kondisi ini akan membuat gigi rusak.
YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK MENGHINDARI KERUSAKAN GIGI
“Untuk mencegah kerusakan pada gigi, maka gigi harus dirawat sedini mungkin,” demikian menurut Drg. Wina Darwis, MDSc pada acara talkshow yang diadakan oleh Dancow Parenting Centre PT. Nestle Indonesia dengan Delta radio 99.1 FM pada Kamis, 08 November 2007.
Begitu gigi pertama Si Kecil sudah tumbuh, maka kita harus segera melakukan perawatan agar gigi Si Kecil dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan agar gigi Si Kecil terhidar dari kerusakan:
  1. Perhatikan kebersihan gigi dan mulut
Menurut Drg. Wina, “mulut adalah tempat pertama kali masuknya makanan. Jadi, apabila kebersihan gigi dan mulut tidak dijaga, maka kuman mudah sekali tumbuh. Dan kuman yang hidup di dalam mulut akan menyebabkan penyakit. Jadi kebersihan gigi dan mulut mutlak dijaga”.
    • Pada bayi, kita dapat membersihkan giginya dengan menggunakan waslap atau kain bersih yang lembut, yang telah dibasahi air hangat. Kemudian kita mengelap semua gigi yang sudah mulai muncul.
    • Pada umur 1 th, kita mulai memperkenalkan Si Kecil dengan sikat gigi. Mulailah menggosok gigi secara teratur dua kali sehari, yakni pagi dan malam hari. Pilih sikat gigi khusus untuk anak-anak atau dapat juga menggunakan sikat gigi lembut yang dapat disarungkan di jari. Pada usia ini penggunaan pasta gigi belum begitu dianjurkan, karena gesekan sikat gigi saja sudah cukup untuk membersihkan gigi Si Kecil.
    • Menjelang umur 2 th, kita sudah dapat memperkenalkan Si Kecil dengan pasta gigi untuk anak. Pasta gigi ini dapat membuat gigi Si Kecil lebih bersih.
    • “Dan diharapkan pada umur 2 th Si Kecil sudah dapat menyikat giginya dengan menggunakan pasta gigi khusus tersebut,” tambah Drg. Wina. Berilah pasta gigi sebesar biji jagung pada sikat Si Kecil, dan pesanlah agar pasta tersebut tidak tertelan Si Kecil, walaupun pasta gigi tersebut masih aman bila tertelan, namun bila terlalu banyak tertelan akan menyebabkan Si Kecil kelebihan flour, yakni mineral yang terkandung dalam pasta gigi.
Drg. Wina menambahkan,“Tidak perlu memberikan obat kumur pada Si Kecil, dan juga ajarilah Si Kecil untuk selalu kumur dengan air putih setiap kali sehabis makan.”
  1. Menghindari makanan yang manis-manis
Tidak membiasakan memberikan makanan yang manis-manis adalah tindakan bijaksana yang dapt kita lakukan sebagai orang tua. Karena makanan yang manis dapat membuat gigi Si Kecil menjadi cepat rusak
Memang tidak mudah melarang Si Kecil untuk tidak mengkonsumsi makanan yang manis, seperti gula, permen, coklat, es krim, dll.. Yang paling tepat adalah mengendalikan kebiasaan Si Kecil untuk mengkonsumsi makanan seperti itu dan segera membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan tersebut.
  1. Perhatikan asupan gizi
“Perhatikan asupan zat-zat gizi yang dapat membantu pertumbuhan gigi, yakni diantaranya adalah kalsium, fosfor, magnesium, kalium, dan protein.” demikian ditambahkan oleh Praktisi Gizi Mifta Novikasari dari NestlĂ©
Kalsium adalah salah satu mineral penting yang berguna untuk pertumbuhan gigi Si Kecil. Sumber Kalsium yang utama adalah susu. Kalsium dalam susu lebih mudah diserap oleh tubuh bila dibandingkan dengan sumber Kalsium lainnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih susu diantaranya memperhatikan usia Si Kecil dan juga zat gizi yang terkandung di dalamnya, seperti Probiotik dan Mineral lain yang penting untuk pertumbuhan gigi anak. Perhatikan pula kemasan dan tanggal kadaluarsa pada kemasan susu yang kita beli.
Bila Si Kecil tidak menyukai susu, maka sumber kalsium lain yang dapat dikonsumsi oleh Si Kecil adalah sayuran hijau (seperti bayam, brokoli), tahu, keju, youghout, ikan teri, seafood.
KAPAN DIKENALKAN DENGAN DOKTER GIGI?
Jawabannya adalah, “sedini mungkin,” tandas Drg. Wina
Selama ini, dokter gigi dianggap “menakutkan” bagi Si Kecil. Seharusnya Si Kecil sudah diperkenalkan dengan “sosok” dokter gigi begitu gigi pertamanya muncul, yakni pada saat Si Kecil berumur 6 bln. Hal ini dimaksudkan agar Si Kecil lebih akrab dan tidak takut dengan dokter gigi. Buatlah kondisi yang senyaman mungkin kepada Si Kecil pada kunjungan pertamanya tersebut. “Ajak Si Kecil melihat gigi bundanya diperiksa oleh dokter gigi,” tambah Drg. Wina.
Kunjungan selanjutnya minimal 6 bulan sekali, dan dapat lebih sering bila Si Kecil mengalami gangguan pada giginya
“Dengan memperkenalkan Si Kecil pada dokter gigi sedini mungkin, maka akan berguna untuk mendeteksi kerusakan gigi yang terjadi pada giginya lebih awal”, tambah Drg. Wina. 


Penyebab gigi rapuh

Setiap dokter gigi pasti pernah mendengar keluhan:
“Dok, gigi saya kok rapuh ya? Gampang banget deh rusaknya”
“Anak saya memang giginya rapuh banget, Dok. Kami sekeluarga juga begitu”

Benarkah ada gigi yang lebih rapuh dibanding gigi orang lainnya?
Sebagian besar sih karena karies….
Sebagian besar orang datang ke klinik gigi dengan gigi rusak, penyebabnya adalah karies gigi, yang merupakan suatu penyakit bakterial. Kondisi gigi awalnya baik-baik saja, namun karena campuran berbagai faktor seperti; kebiasaan menyikat gigi yang tidak baik, makanan, maka gigi mudah sekali berlubang. Berdasarkan data WHO dan Departemen Kesehatan RI, orang Indonesia yang memiliki gigi berlubang sebanyak 70-90 persen! Jadi hanya sedikit sekali yang bebas dari gigi berlubang.
Kondisi yang amat memprihatinkan di kalangan batita adalah gigi gerigis. Orangtua mungkin mengira anaknya mempunyai gigi yang rapuh, tapi setelah ditanya mendetail ternyata memang gigi dan mulut anak tidak pernah diberi kesempatan beristirahat dari serangan makanan dan minuman manis. Anak mungkin biasa diberi cemilan manis, aneka biskuit atau jus kotakan, anak makan mengemut, dan biasa diberikan susu dari botol sepanjang hari dan malam.

Jadi ada atau tidak gigi yang memang rapuh?

Ada. Beberapa jenis kelainan menyebabkan gigi rapuh dari awalnya.

Hipoplasia email

Merupakan suatu kondisi di mana kualitas email tidak baik, email lebih tipis dari semestinya atau email tampak kasar. Penyebabnya gangguan pada masa pembentukan email. Gangguan pada masa fetal (masih janin) dan neonatal (sesaat setelah lahir) akan berpengaruh pada gigi susu, sedangkan gangguan masa sesudah kelahiran, dan masa bayi akan berpengaruh pada gigi tetap.
Penyebabnya:
  1. Penyakit defisiensi vitamin D (Rickets), anak dengan celah bibir/langit-langit, Down syndrome, kelainan jantung bawaan, penyakit gangguan metabolisme, cerebral palsy, dll.
  2. Gangguan pada masa kelahiran, seperti kelahiran sulit (bayi kurang oksigen), berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, kernikterus (kuning patologis pada bayi), dll.
  3. Penyakit infeksi pada masa kehamilan (demam tinggi, infeksi sitomegalovirus, rubela, toksoplasmosis) atau infeksi berat pada masa bayi dan anak.
  4. Infeksi dan trauma pada gigi susu dapat berakibat hipoplasia email pada gigi tetap penggantinya.
Dokter akan melakukan tanya jawab untuk menelusuri penyebabnya. Posisi dari bagian email yang tidak sempurna dan gigi mana yang rapuh dapat membantu menentukan perkiraan kapan terjadinya gangguan. Masalahnya, gigi dengan hipoplasia email ini mudah menjadi karies gigi karena plak yang mengandung bakteri menempel dengan mudah ke permukaan gigi yang kasar. Dalam keadaan ini, amat sulit untuk mengetahui waktu terjadinya gangguan pada gigi.

Fluorosis

Fluorosis adalah suatu kondisi di mana pemberian fluorida yang berlebihan pada masa anak-anak sehingga bukannya email menjadi kuat tetapi malah berbercak-bercak. Pada kondisi ringan, email berbercak-bercak putih keruh, namun pada kondisi parah akan tampak ceruk-ceruk pada gigi karena pembentukan email terganggu oleh overdosis fluorida.
Fluorosis umumnya tidak ditemukan pada gigi susu, melainkan pada gigi tetap. Di negara-negara maju, air minum sudah diberi tambahan fluorida untuk pencegahan karies. Oleh karena itu, sebaiknya pemakaian fluorida betul-betul dikontrol supaya tidak terjadi fluorosis ini. Bagaimana dengan di Indonesia? Air minum di Indonesia tidak diberi tambahan fluorida. Namun anak mungkin mendapatkan fluorida yang tertelan dari pasta gigi dan dari tablet fluorida. Hendaknya pasta gigi yang diberikan pada anak sesuai usianya dan tidak dalam jumlah berlebihan (hanya sebesar kacang polong!). Pemberian tablet fluorida sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter gigi.

Tetrasiklin

Tetrasiklin adalah sejenis antibiotika untuk berbagai penyakit infeksi bakteri. Tetrasiklin merupakan penyebab utama pewarnaan pada gigi, umumnya berwarna coklat kebiru-biruan. Jenis pewarnaan ini amat sulit dihilangkan, walaupun dengan pemutihan (bleaching) gigi.
Pemakaian tetrasiklin yang terus-menerus menyebabkan email gigi tidak terbentuk sempurna, dan permukaan gigi tidaklah halus dan rata. Gigi menjadi sulit dibersihkan, dan plak menempel dengan kuat sehingga gigi mudah berlubang.
Tetrasiklin tidak diperbolehkan untuk wanita hamil, menyusui, dan anak di bawah usia 12 tahun.

Keturunan

Gigi rapuh yang murni karena faktor keturunan memang ada, namun amatlah jarang.
Amelogenesis imperfecta adalah suatu penyakit keturunan yang berakibat tidak sempurnanya pembentukan email. Pada keadaan ini, semua gigi, baik pada masa gigi susu maupun gigi tetap, mempunyai email yang tidak sempurna. Sekarang ini diketahui bahwa penyebabnya adalah karena kerusakan gen Amelogenin, yang berperan dalam pembentukan email. Terjadinya diperkirakan 1 di antara 14.000 orang.
Tanda-tandanya:
  • Permukaan email kasar, kuning-kecoklatan, atau sangat lunak. Karena amat tidak sempurna, maka dapat terkikis segera setelah gigi tumbuh dan digunakan.
  • Merupakan penyakit keturunan, sehingga apabila ditelusuri ada anggota keluarga yang mempunyai masalah yang sama.
  • Terjadi pada semua gigi, pada masa gigi susu dan tetap.
Dentin dysplasia dan dentinogenesis imperfecta adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan tidak sempurnanya dentin (dentin adalah struktur di bawah email gigi).
Tanda-tandanya:
  • Bentuk gigi mungkin tampak normal, tapi lebih translusen, dapat juga berwarna ungu-kecoklatan, mempengaruhi semua gigi baik pada masa gigi susu maupun tetap.
  • Gigi mudah aus dan terkikis, terutama pada masa gigi susu.
  • Dari X-ray gigi dapat terlihat akar gigi juga tidak normal
Dentinogenesis imperfecta sering ditemui pada anak dengan gangguan kerapuhan tulang yang disebut osteogenesis imperfecta.
Gigi rapuh karena faktor keturunan harus dilindungi sedini mungkin untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih lanjut.

5 Rahasia Gigi Rusak



Kesehatan gigi bagi sebagian besar masyrakat Indonesia tidak terlalu diperhatikan. Lihat saja gigi anak-anak Indonesia yang sedari kecil sudah berkarang ataupun tidak bersih. Permasalahan-permasalahan seputar gigi memang biasa disebabkan karena kebiasaan menjaga kesehatan gigi yang masih rendah hingga factor lain seperti pengaruh makanan-makanan yang dikonsumsi. Cokelat, permen, dan makanan-makanan manis lainnya biasa menjadi mimpi buruk bagi ketahanan gigi. Namun, tidak hanya makanan manis saja yang bisa membuat gigi rusak. Selain itu, masih banyak persoalan seputar gigi lainnya yang banyak tidak diketahui oleh masyarakat. Artikel berikut akan berusaha menyibak Lima Rahasia Gigi Rusak yang belum terungkap sebelumnya.

1.    Makanan/minuman yang asam juga bisa merusak gigi
Selama ini orang selalu menyalahkan makanan-makanan manis setiap kali kesehatan giginya terganggu. Namun, ternyata menurut Martha Keels dari Duke’s Children’s Hospital, makanan yang asam serta memiliki Ph yang rendah seperti permen asam, soft drink, dan jus buah juga bisa menyebabkan kerusahkan pada gigi. Namun, bukan berarti kita dilarang untuk mengkonsumsi makanan serta minuman mengandung rasa asam ini, menurut Keels hal ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut pada saat waktu ngemil, bukan berbarengan dengan makan berat. Dengan mengkonsumsi sewaktu ngemil, efek kerusakan bisa diminimalisir dengan asupan makanan setelahnya. Selain itu, dianjurkan juga untuk mengunyah permen karet yang mengandung Xylitol setelah mengkonsumsi makanan serta minuman mengangung asam tersebut karena Xylitol mampu membunuh bakteri dan juga mencegah lubang pada gigi (cavity).

2.    Lapisan email gigi adalah yang paling keras, tapi juga rapuh
Lapisan email gigi merupakan lapisan gigi yang paling kuat, namun lapisan ini bisa juga rusak disebabkan oleh beberapa hal seperti pop corn, es, dan piercing.  Mengkosumsi pop corn dan es secara bersamaan membuat email gigi akan bekerja sangat keras. Hal ini dikarenakan keduanya merupakan benda yang dianggap keras bagi gigi. Selain itu, piercing juga dianggap berbahaya karena kandungan bakteri yang ada di dalam metal aksesorisnya. Lagipula, setiap kali berbicara aksesoris piercing ini akan terbentur-bentur ke gigi yang membuat lapisan email semakin lama semakin rapuh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Dentistry menemukan bahwa 14-41% pengguna piercing mengalami permasalahan pada gigi. Bahaya piercing ini juga mampu membuat gigi terpaksa dicabut.

3.    Kehilangan gigi bisa terjadi kapan saja
Bagian gigi yang paling mudah mati adalah wisdom teeh atau gigi graham yang biasa baru tumbuh saat usia 17-25 tahun. Bagian gigi yang paling rawan terancam ‘hilang’ adalah lateral incisor yang terletak di samping persis gigi seri. Selain itu, kehilangan gigi ini juga bisa disebabkan oleh factor keturunan. Namun, dari semua itu, factor penyebab yang paling sering membuat kehilangan gigi adalah kerusakan pada gusi dan terjadinya karang gigi.

4.    Terlalu banyak fluoride juga bisa berbahaya
Kebanyakan dari kita percaya bahwa gigi putih adalah gigi yang sehat. Fluoride yang terdapat dalam pasta gigi inilah yang membuat gigi menjadi putih. Oleh karena itu, kebanyakan orang justru salah kaprah menangkap bahwa dengan mengoleskan pasta gigi sebanyak-banyak bisa membuat gigi semakin putih. Kebanyakan fluoride ini membahayakan bagi kesehatan gigi karena bisa menyebabkan gigi berliang. Sebenarnya, pada dasarnya warna gigi manusia itu adalah bukan putih bersih seperti di iklan-iklan pasta gigi yang ada sekarang.

5.    Kawat gigi bisa menyebabkan karang pada gigi
Sisa-sisa makanan yang menyangkut di kawat gigi, jika tidak segera dibersihkan, bisa menghancurkan lapisan email pada gigi. Selain itu, berbeda dengan orang-orang yang tidak memakai kawat gigi, para pengguna kawat gigi tidak bisa leluasa membersihkan sisa makanan dengan menggunakan lidah karena merasa tidak nyaman terbentur dengan kawat. Oleh karena itulah, kemungkinan makanan sisa yang tertimbun di gigi bagi para pengguna kawat gigi menjadi lebih besar. (sab/foto: www.trcabc.com)


Penyebab Gigi 
Anak Keropos (Rusak)
Gigi keropos pada balita sangat mungkin akibat kebiasaan adanya makanan/ minuman manis yang tersisa di mulutnya ketika ia berangkat tidur. Biasa terjadi pada anak yang diberi minum susu pada saat berangkat tidur, atau terjaga di malam hari dan orang tuanya menyodorinya minuman manis agar tertidur kembali.

Pada saat tidur air liur berhenti mengalir dan sisa manis yang masih berada di mulutnya menjadi makanan lezat bagi para kuman di mulut. Kuman ini dalam proses hidupnya menghasilkan zat-zat kimiawi yang merusak gigi-geligi. Keadaan ini disebut pula sebagai tooth decay syndrome. Coba kembali bandingkan dengan kakaknya, apakah pada saat masih kecil dulu juga terbiasa minum manis di kala tidur

? Anak ibu doyan sekali makan/ minum, dan makanan pilihan yang cepat menggemukkan adalah yang manis-manis (termasuk susu dalam porsi besar), walaupun bukan berarti permen atau coklat. Benarkah? Terus terang cokelat manis adalah musuh gigi terbesar, sebab sering sisa cokelat menempel di antara gigi dan tak bersih tersikat.

Para orang tua juga harus waspada dengan berat badan anak jika diatas rata-rata (gemuk), sebab problem gigi yang belum selesai bisa ditambah dengan persoalan kegemukan yang bisa berlanjut sampai dewasa nanti. Persoalan gemuk kelihatannya bakal lebih rumit mengatasinya daripada gigi keropos.

Sebenarnya gigi sulung rusak tidak apa, asal sedikit saja dan rusaknya menjelang gigi bungsu saatnya tumbuh (lewat balita). Terlalu awal rusak seperti yang terjadi pada anak ibu kelak dapat menyebabkan proses pembusukan yang dapat menimbulkan nyeri dan kerusakan akar gigi, serta mesti rajin ke dokter gigi untuk diperbaiki/ dirawat secara khusus (mana tahan, kata ibu ...:).

Gigi rusak tidak pertanda ia kekurangan kalsium. Gosok gigi sebelum tidur dan tidak makan/ minum apapun (kecuali air putih) setelahnya hingga terjaga pagi hari adalah cara terbaik untuk mencegah gigi lainnya ikut-ikutan rusak. Selain sikat gigi sebenarnya kalau mau lebih bersih lagi penggunaan benang gigi (dental floss) amat dianjurkan, terutama pada mereka yang memiliki susunan geligi yang rapat.

Ngemil di malam Hari Bisa Bikin Gigi Rusak

Ngemil di malam Hari Bisa bikin Gigi RusakApa bedanya ngemil di siang hari dan malam hari? Ternyata ngemil di malam hari atau tengah malam lebih berisiko terhadap kesehatan gigi. Peneliti di Denmark dalam jurnal Eating Behaviours menyebutkan berkurangnya air liur di malam hari adalah penyebabnya.
Perubahan aliran air liur yang cenderung menjadi kering saat malam hari inilah yang menjadi penyebab gigi rusak. Padahal, air liur cukup penting untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dari mulut. “Makan di malam hari, saat mulut kering dan makanan tetap berada di dalam mulut, menekan dampak dari makanan manis dan asam, serta minuman yang dikonsumsi,” ujar Profesor Damien Walmsley.
Tim penelitian di Copenhagen University bekerja sama dengan rekan-rekan dari Amerika Serikat memeriksa 2.217 catatan medis orang Denmark yang sudah terdaftar dalam penelitian medis. Sebanyak 173 orang atau sekitar 8 persen dari jumlah partisipan bisa digolongkan sebagai ‘pemakan malam’, yang berarti mereka mengonsumi seperempat atau bahkan lebih dari kebutuhan kalori harian, setelah makan malam atau ketika terbangun di tengah malam sedikitnya dua kali seminggu.
Peneliti mengamati apa yang terjadi dengan para ‘pemakan malam’ ini selama enam tahun berikutnya. Hasilnya sangat mengejutkan, ‘pemakan malam’ lebih mungkin mengalami kehilangan atau kerusakan gigi, bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia, merokok dan konsumsi karbohidrat atau gula. Praktisi kesehatan
harus menyadari implikasi kesehatan mulut dari kebiasaan makan di malam hari, meningkatkan skrining dan upaya pendidikan kesehatan mulut, serta membuat rujukan pengobatan yang diperlukan.

Gigi Rusak, Bakteri Merunyak

0603blitar4
RAWAT GIGI: drg Noenoeng Isnantijowati.
GIGI tidak terawat bisa menjadi fokus infeksi. Yakni tempat penyebaran kuman dan bakteri ke seluruh tubuh.
Berawal dari ganggunan gigi dan gusi, bisa jadi muncul penyakit yang menyerang organ lain. Seperti penyakit jantung, diabetes, rematik, paru-paru hingga kanker. Gangguan gigi, salah satunya gigi berlubang merupakan permasalahan yang kerap muncul Sebaiknya ketika mendapati gigi berlubang harus segera
dirawat ke dokter. Sebab ketika bakteri dari lubang gigi itu menyerang maka akan terus
bergerak lebih dalam lagi hingga ke jaringan. Ujung-ujungnya jika telah merasuk ke jaringan,
bakteri tersebut “travelling” lewat aliran darah. Hal ini bisa berbahaya. Sebab bakteri bakal mencari bagian organ tubuh yang pertahanannya paling lemah. “Kalau sudah lewat aliran darah maka bisa timbul penyakit-penyakit lain,” kata drg Noenoeng Isnantijowati. Bakteri tersebut memang tidak serta merta menyerang
jaringan dan masuk ke aliran tubuh si penderita. Sebab gigi sendiri terdiri dari beberapa
lapisan. Yakni email, dentin, pulpa, baru jaringan saraf gigi. Sebelum arah penyebaran bakteri masuk lebih dalam, sebaiknya penderita gigi berlubang segera mengatasinya dengan berobat ke dokter gigi. “Sebaiknya memang tiap enam bulan sekali, baik ada keluhan maupun tidak, harus kontrol ke dokter gigi. Sebab, lubang gigi kan ya tidak bisa serta merta dilihat dengan mata awam,” tutur mantan kepala Dinkes ini. Selain gigi berlubang, permasalahan lain di dalam rongga mulut adalah gusi berdarah. Gusi berdarah bisa menimbulkan infeksi. Tentunya gusi berdarah yang sudah tidak wajar. Ketika si penderita kerap mengalami dalam taraf tidak normal, hingga membentuk kantong gusi yang bisa jadi pintu masuk bakteri. “Nah, ini juga tidak bisa disepelekan. Bakteri mudah sekali masuk lewat aliran darah,” tambah Noenoeng. Untuk itu, ada beberapa hal untuk mencegah agar rongga mulut tidak menjadi fokus infeksi. Yakni mencabut gigi-gigi mati yang tidak terawat. Gigi mati ditandai dengan gigi hitam dan tidak bisa lagi dirawat. Ketika mengalami peradangan mukosa (jaringan lunak dalam rongga mulut) harus segera dirawat. Misalnya gusi berdarah yang menimbulkan adanya kantong gusi. Orang awam juga patut segera periksa ketika mendapati adanya gigi tertanam. Sebab bisa jadi masalah jika tidak segera diatasi dengan pencabutan maupun operasi. Gigi tertanam biasanya ditandai dengan tidak munculnya bentuk solid gigi. Sehingga muncul keluhankeluhan seperti kemeng alias pusing hingga bengkak. “Itu baru bisa diketahui dengan foto gigi. Dilihat jaringannya dan pertumbuhan giginya,” jelas Noenoeng. Dokter gigi juga harus teliti saat merawat pasiennya dengan membersihkan sisa akar gigi. “Biasanya bisa berpengaruh ke penyakit lain. Seperti ginjal maupun rematik,” kata ibu dua anak ini. Untuk itu, pemeliharaan gigi sejak dini sangat penting. Minimal dengan menggosok gigi dua kali sehari dengan baik dan benar. Bahkan, bagi ibu hamil
berusia empat bulan disarankan untuk banyak mengkonsumsi ikan. Sebab, ikan mengandung banyak kalsium dan fl uoride yang baik untuk kekuatan email gigi. Mengkonsumsi buahbuahan secara teratur juga bermanfaat untuk kesehatan gigi. Karena adanya efek self cleansing (membersihkan) pada daerah gigi. “Hindari terlalu banyak makan makanan yang menyebabkan lengket seperti dodol, coklat es krim. Karena menimbulkan karang gigi,” tambah Noenoeng. Dan secara rutin enam bulan sekali periksa ke dokter gigi.


Anda mungkin sudah tahu kalau minuman bersoda dan jus buah kemasan
 dapat merusak gigi. Lebih tepatnya membuat gigi mudah keropos. Selain 
dua minuman tersebut, vitamin berbentuk tablet atau biasa disebut 
vitamin effervescent, juga memiliki dampak yang sama. (foto: 
free-photo-gallery)
Anda mungkin sudah tahu kalau minuman bersoda dan jus buah kemasan dapat merusak gigi. Lebih tepatnya membuat gigi mudah keropos. Selain dua minuman tersebut, vitamin berbentuk tablet atau biasa disebut vitamin effervescent, juga memiliki dampak yang sama. (foto: free-photo-gallery)
FINLANDIA (Berita SuaraMedia) - Anda tentunya sudah sering mendengar bahwa jus yang kaya gula dan minuman kaleng seperti soda dan lemonade bisa menyebabkan kerusakan gigi. Akan tetapi, mungkin sangat sedikit orang yang berpikir bahwa beberapa jenis vitamin juga bisa berakibat sama. Selain dua minuman tersebut, vitamin berbentuk tablet atau biasa disebut vitamin effervescent, juga memiliki dampak yang sama.

Peneliti dari University of Helsinki  menemukan bahwa vitamin yang bersoda atau berbuih saat dimasukkan ke dalam air, bisa melarutkan mineral-mineral yang terkandung di dalam gigi. Akibatnya, gigi semakin melemah serta lebih berpori dan cenderung mudah mengalami kerusakan.

Dalam studi ini, peneliti merendam gigi di dalam minuman bervitamin selama 100 jam. Minuman ini termasuk minuman yang mengandung kalsium.

Hasil menunjukkan, efek paling buruk dipicu dalam produk-produk vitamin C. Gigi yang direndam dalam produk ini berkarat begitu parah sehingga tulang gigi, lapisan sensitif berada di bawah email gigi, terpapar.

"Saat Anda minum vitamin bersoda, gigi Anda tidak langsung terpapar," terang juru bicara British Dental Association Dr Mervyn Druian."Tapi jika Anda minum tablet ini setiap hari, kemungkinan besar vitamin tersebut akan memperlemah gigi," terang Druian, seperti diberitakan dari dailymail.
"Selama satu jam setelah mengonsumsi minuman berasam, seperti vitamin bersoda, kola atau jus apel, lapisan email gigi akan tetap lembut," terang Dr Adam Thorne dari Harley Street Dental Studio. Menurutnya, gigi lebih berisiko mengalami korosi dan mudah rusak. Dan jika Anda menggosok gigi dalam waktu ini, kemungkinan Anda turut mengangkat lapisan email gigi.

Kandungan asam sitrat dalam vitamin tersebut yang menjadi penyebab gigi rapuh. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan tim dari University of Baltimore Dental School. Erosi gigi disebabkan oleh larutan asam yang kontak dengan gigi. Hal itu karena pH kritis enamel gigi yaitu 5,5. Larutan dengan pH rendah dapat menyebabkan erosi gigi, terutama penggunaannya dalam jangka panjang atau jika diminum secara teratur.

Langkah perlindungan
Bagaimana cara melindungi gigi dari vitamin bersoda? Kekuatan gigi berubah secara bertahap sepanjang hari, dengan adanya mineral yang larut dan digantikan bergantung pada makanan dan minuman yang Anda konsumsi.

"Setiap Anda mengonsumsi minuman berasam, mineral akan larut dari gigi untuk membantu menetralkan asam. Air liur juga bersifat alkali, jadi juga turut menetralkan," terang Druian. Setelah beberapa jam, lanjut dia, aksi menetralkan berakhir dan kalsium serta mineral lainnya secara bertahap kembali ke gigi.

Produk susu seperti keju dan susu, terang Druian, mempunyai pH alkali yang bisa membantu menetralkan asam. Selain itu, makanan ini juga mengandung mineral. Mengonsumsi makanan ini setelah  minum asam bisa membantu mengurangi kadar asam dan mengembalikan mineral ke gigi secepat mungkin.

Di samping produk susu, Anda juga bisa menggunakan teh hitam yang mempunyai pH netral. Jika diminum dengan susu, terang Druian, teh hitam bisa menawarkan perlindungan terhadap gigi dan membersihkan asam dari mulut.

Apakah harus berhenti mengonsumsi vitamin yang larut dalam air ini? Jika Anda merasa vitamin tersebut membantu, terang Druian, Anda tidak perlu menghentikan penggunaan, kecuali jika gigi sudah menunjukkan tanda-tanda erosi.

"Anda bisa meminimalkan risiko erosi asam dengan mengonsusmi keju atau yogurt atau minum segelas teh setelah mengonsumsi vitamin bersoda tersebut," terang Druian. Selain itu, berikan gigi Anda kesempatan membangun mineral dengan tidak menggosok gigi paling tidak selama satu jam setelah mengonsumsi vitamin tersebut. Anda juga bisa mengunyah gum bebas gula untuk meningkatkan aliran air liur. (fn/vs/mi)www.suaramedia.com








Diposting oleh ARIP PRASETYO OK Label:

0 komentar :

MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. Template distributed by BloggerTemplatesWidgets